Strategi Bank Syariah Bersaing Dengan Pinjaman Online
DOI:
https://doi.org/10.59943/economic.v14i2.104Keywords:
strategi 1; bank syariah 2; pinjaman onlineAbstract
Teknologi modern, khususnya bidang teknologi informasi yang berkembang pesat dan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Kemajuan teknologi informasi memberikan sejumlah manfaat dan kemudahan untuk melakukan berbagai aktivitas. Tahun 2022 akan melihat ledakan dalam teknologi keuangan, atau Fintech yang berjenis pinjaman peer-to-peer di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan pinjaman online mengingat permintaan mereka yang tinggi. Otoritas Jasa Keuangan melaporkan peningkatan kredit Pinjaman Online (Pinjol) sebesar 18,86% pada juni 2023 sehingga totalnya mencapai Rp 52,7 miliar. Sedangkan capaian pertumbuhan kredit perbankan yang hanya sebesar 7,76%. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berharap agar perbankan berhati-hati. Dan ini bukan hal yang mudah bagi Pinjol. Pertumbuhan kredit fintech peer-to-peer (P2P) lending sejatinya sudah melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan secara nasional. Oleh karenanya, pinjaman online dapat memberikan dampak negatif pada industri perbankan, dan khususnya pada perbankan syariah, yang notabene pangsa pasarnya masih kecil, sehingga akan semakin kecil lagi karena nasabah-nasabahnya beralih ke aplikasi pinjol, jika tidak ada perubahan strategi yang dilakukan olehnya. Penelitian ini bertujuan untuk mambahas strategi perbankan syariah dalam menghadapi pinjaman online, dengan jenis penelitian kajian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa, perbankan syariah harus meningkatkan teknologi dan layanan kepada para nasabahnya, memudahkan proses pembiayaannya, serta memberikan kenyamanan dan kecepatan dalam setiap transaksinya.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Silda labibi silda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.